Text
Membangun Peradilan Agama yang bermartabat (kumpulan artikel pilihan jilid 1)
Dinamika sejarah Peradilan Agama (PA) terkait erat dengan politik hukum sang Penguasa. Dulu, saat negara dikendalikan oleh penjajah, sang Penguasa yang anti pati terhadap PA, maka posisi PA termarginalkan dan eksistensinya dipandang sebelah mata serta perlahan dikondisikan menjadi hidup segan mati tak mau. Memori kita mungkin belum lupa tentang fakta PA pernah menjadi quasi peradilan atau peradilan semu, khususnya ketika kewenangan sengketa waris dan eksekusi putusan PA dicabut. PA juga sering dilabeli sebagai peradilan serambi masjid dengan fasilitas gedung dan prasarana yang jauh dari memadai. Walhasil, kondisi semacam itu melahirkan stigma negatif dan menurunkan wibawa PA. Saat ini, berkat perjuangan berkat perjuangan gigih tiada henti serta seiring berubahnya politik hukum sang Penguasa, PA yang ada dulu dipandang sebelah mata sekarang berubah menjadi perhatian dunia. Eksistensi PA semakin kokoh, kewenangan PA semakin luas, dan prestasi PA banyak diakui oleh banyak kalangan. Prestasi dan kemajuan pesat PA dewasa ini telah banyak mencuri perhatian peneliti dan akademisi, baik nasional maupun internasional . Program-program prioritas Reformasi Birokrasi yang digelorakan Badilag mulai dari sidang keliling, posbakum, prodeo, SIADPA Plus, IT (websitw), optimalisasi pelayanan publik melalui meja informasi dan meja pengaduan, telah menambah deretan prestasi PA dan oleh karena itu, PA banyak menjadi contoh bagi lingkungan lain.
MEM201200-1 | 2x4.6 IND m | Perpustakaan PTA Makassar/rak-104 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain